Senin, 09 November 2015

How Deep Is Your Love?

How Deep Is Your Love?

Dilihat dari judul diatas kali ini saya akan membahas soal cinta. Seberapa dalam cintamu? Kira-kira seperti itu artinya. Nih ya, biasanya apa yang kita lakukan ketika jatuh cinta? Pasti bingung, berjuta rasanya, kadang senang kadang juga sedih apalagi kalau ternyata cowok yang kita sukain ato cewek yang kita sukain sudah punya pasangan. Ada cerita kebetulan cerita ini sering saya dengar, saya akan menceritakan sebuah pengalaman dari seorang sahabat saya. karena contoh ini yang paling real yang pernah saya lihat hehehe. Ceritanya sih berakhir sad ending, tapi sepertinya dia tetap bahagia. Jadi begini ceritanya.

Sebut saja Khadijah, suatu hari khadijah jatuh cinta dengan seorang pria sebayanya. Seperti orang jatuh cinta pada umumnya, dia merasakan hati yang berbunga-bunga ditambah perasaan bingung. Apa yang harus dia lakukan? menyatakan cinta atau hanya membiarkan didalam hati. Karena Khadijah orang yang pemalu dan orang yang paling pantang dan anti pacaran maka terpaksa dia menyimpannya di dalam hati dan berusaha menutupi perasaannya sebisa mungkin. Dari pada bingung, Khadijah curhat mengenai masalah cintanya tadi kepada sang pemberi solusi, siapa lagi kalau bukan Allah. Cinta Khadijah kepada pria itu, diwujudkan dalam doa, doa kepada Allah.

Menurut pandangan saya, apa yang dilakukan Khadijah tadi merupakan wujud cinta yang dalam, itu lebih romantis dari kisah Romeo dan Juliet. Doa agar dikuatkan hatinya melawan nafsu dan doa untuk si pria juga, semoga hatinya dijauhkan dari hal-hal tidak baik.

Apakah menurut kalian cinta hanya bisa digambarkan dengan adegan romantis? Bukan, menurut saya cinta yang dalam adalah mengikut sertakan sang Maha cinta yaitu Allah kedalam cerita cinta itu sendiri.

Suatu hari Khadijah berdoa pada Allah untuk diberikan petunjuk mengenai kisah cintanya ini. Beberapa hari kemudian Allah memberi petunjuk atas doanya, pria yang Khadijah sukai ini memang bukan untuknya. Ketika hendak pergi ke suatu tempat, Khadijah melihat pria yang dia sukai tengah asyik berpacaran dengan wanita lain disebuah restoran. Untuk beberapa saat Khadijah kecewa berat, tapi setelah itu dia sangat bersyukur dan bahagia. Khadijah berpositif thinking, itu berarti Allah tidak akan memberi dia seorang pria yang meyakini pacaran itu diperbolehkan. Khadijah juga sangat beruntung melibatkan Allah, karena Allah menunjukkan bahwa pria sperti itu bukanlah yang terbaik untuknya.

Orang yang berpacaran sudah dipastikan membawa nafsu dalam hubungannya, dan itu bukan ciri pria sholeh yang diharapkan oleh Khadijah, Karena pria sholeh tidak akan mengajak wanita yang dicintainya menjadi pemuas nafsu. Pria sholeh bukan datang menyatakan cinta, tapi datang memintamu menjadi istrinya melalui orang tuamu. Cinta yang dalam itu seperti itu. Cinta itu bukan nafsu. Cinta yang dalam tidak dilakukan dengan pacaran. Cinta yang dalam itu sebuah doa. Cinta yang dalam itu menikahinya karena niat ibadah pada Allah. Cinta yang dalam itu, Allah yang tentukan.

Sebesar apapun cinta yang kita miliki, masih kalah besar dengan cinta Allah. Cinta yang dalam dari Allah untuk kita para hambanya diwujudkan dengan memberikan jodoh yang tepat, diwaktu yang tepat pula. Selagi masih menunggu waktunya mari kita banyak berdoa untuk jodoh yang terbaik, dan meninggikan kualitas diri supaya dapat cinta yang juga punya kualitas yang baik.

So guys, how deep is your love?

Jawaban saya adalah sedalam doaku untukmu (pasangan masa depanku) ceilah dah,,

Jadi inget kata-kata dari Isaam Bayyan gini bunyinya :

Jika seorang menjagamu dengan mengingat Allah, maka kamu akan tahu cinta dia untukmu adalah sungguh-sungguh.

Tulisan berdasarkan request dari sohibul jannah saya hehehe ^_^

 

Always positive guys,

Love yaa in the name of  Allah

Hari ke 18

Karya ke 18

Katakan tidak pada pacaran #30DWC

3 komentar:

  1. Closingnya saya pake di rezkyfirmansyah.tumblr.com ya mbak :D

    Kereen

    BalasHapus
  2. Closingnya saya pake di rezkyfirmansyah.tumblr.com ya mbak :D

    Kereen

    BalasHapus