Jadilah Kaya, Karena
Miskin Dekat Dengan Kekufuran
Judul diatas adalah
salah satu kalimat kesukaan saya. Pertama kali saya tahu kalimat ini dari
sebuah buku karya Muhammad Assad yang berjudul Notes From Qatar. Kebetulan juga
nih cita-cita saya adalah menjadi orang kaya hehehe, karena dengan uang saya
bisa melakukan apapun semau saya. Bersedekah semau saya, umroh dan haji semau
saya, mengumrohkan orang lain semau saya, membangun masjid dimana-mana semau saya,
berdakwah kesana kemari semau saya, menyekolahkan orang-orang semau saya,
bahkan kalo perlu membangun sekolah dari taman kanak-kanak hingga tingkat
universitas, berbuat baik dan menghamburkan semua uang di jalan yang baik, semau saya. Keren kan
hehe?
ini dia yang namanya Muhammad Assad, penulis buku Notes From Qatar, bukunya sangat menginspirasi, wajib baca.
|
Menjadi kaya adalah
impian yang mulia asal tujuannya jelas dan baik.
Apakah harus kaya , untuk jadi baik?
Apakah harus kaya , untuk jadi baik?
Emang sih yang kaya gak menjamin kebaikan tapi sekarang coba kita
fikirkan bareng-bareng, kalau kita mau sedekah, naik haji, bangun masjid dll,
apa nggak butuh uang. Kalau kita miskin perbuatan baik pasti punya batas, kalau
sedekah pake mikir, kalau naik haji pake mikir, apa istri dan anak dirumah
sudah pada makan, mau dakwah kesana kemari nggak ada uang buat ongkos angkot.
Memang sih segalanya Allah yang putuskan apalagi soal rejeki yang sudah ada
jatahnya masing-masing . tapi ingat Allah benci orang-orang yang hilang harapan
darinya, jadi tetaplah berusaha apapun
hasilnya, itu urusan yang maha kuasa. Paling benci nih ya kalo ada orang
males-malessan cari rejeki, lantas dia bilang “udahlah, kan rejeki udah ada
yang ngatur”
Hellow rejeki emang
udah ada yang ngatur tapi nggak ujug-ujug
langsung jatuh dari langit kali, butuh usaha untuk ngedapetinnya. Rejeki
untuk orang-orang yang sudah berusaha.
Berusaha seperti apa
sih? Berusaha nyolong, berusaha korupsi.
Hehehe nggak yang
negatif juga kali, banyak yang bisa kita lakukan kok untuk jadi kaya, itu
mengapa islam menuntut umatnya untuk pintar, termasuk pintar dalam mencari
rejeki. Kita bisa berdagang sesuai apa yang rosul lakukan dulu, karena itu
pintu terbesar untuk menjadikan kita kaya. Dagang atau berbisnis bisa apa saja
yang penting halal dan caranya sesuai dengan syariat islam, dagang juga nggak
harus barang bisa juga berupa jasa.
Kalau kita udah usaha
tapi hasilnya nihil, gimana cobak?
Setidaknya temen-temen
sudah berusaha,jangan mudah putus asa, mungkin saja itu ujian dari Allah
sebelum Dia memberi banyak rejeki buat kita, tinggal kitanya saja lulus apa
nggak dari ujian kemiskinan.
Oh ya seperti judul di
atas, kenapa sih miskin dekat dengan kekufuran?
Banyak manusia yang
gagal dalam ujian kemiskinan, semoga saya kelak tidak termasuk dalam jajaran
orang gagal. Mereka yang miskin dan sulit hidupnya akan mudah terbakar emosinya,
dan goyah imannya, selanjutnya dia banyak mengeluh. Mengapa saya miskin ya
Tuhan?, mengapa makan saja sulit buat kami?, pada kondisi yang lemah iman,
setan dengan gembira membuat kita jatuh dan sesat, awalnya mengeluh lalu dia
lupa solat, menggerutu dalam hatinya, “selama ini saya solat tapi Allah tak kunjung
turunkan rezeki buat saya, lantas buat apa saya solat?”. Nah ini nih lama-lama
setan mengutus oknum kerumah si fulan untuk menawarkan bantuan dengan syarat
menggadaikan keyakinannya, sudah selesailah si fulan karena kemiskinannya.
Jebakan yang sangat sistematis kan? Dan itu banyak sekali terjadi disekitar
kita.
Tapi bukan berarti
semua orang miskin itu buruk, dan orang kaya itu baik ya, bisa jadi yang kaya
juga bersombong diri dan menyalah gunakan kekayaannya untuk hal yang tidak
benar, karena kaya juga merupakan ujian dari-Nya dan yang miskin bisa juga baik
dan semakin mendekat pada Allah karena keyakinan di dalam dirinya bahwa kemiskinan hanyalah ujian yang perlu dilewati dan meyakini apapun yang Allah berikan merupakan yang terbaik untuk dirinya.
Semua tergantung iman
dalam hati kita, kaya dan miskin bukan masalah yang besar , masalah yang besar
adalah ketika kaya dan miskin menjadi pengaruh bagi keyakinan kita. Selama kita
mengantungkan harapan pada-Nya maka jangan berputus asa, karena hanya Allah lah
yang bisa kita andalkan.
Always
positive guys,,
Love
yaa in the name of Allah.
Hari
ke 8
Karya
ke 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar