Senin, 26 Oktober 2015

Hujan Atau Terik



Hujan Atau Terik

Memang ya manusia itu membingungkan, banyak maunya, banyak ngeluhnya dan kebanyakan dari mereka lupa bagaimana caranya bersyukur, dan saya termasuk di dalamnya. Saya berusaha dan mencoba untuk menjadi manusia yang selalu bersyukur, tapi memang nggak mudah, ada aja yang dikeluhkan padahal akan selalu ada orang yang dibawah kita, dan mereka masih bisa hidup dengan rasa syukurnya. Kadang-kadang nih kita merasa menjadi manusia yang paling menyedihkan dimuka bumi ini, padahal sumpah ni ya hidup kita tu masih ada dalam hitungan yang aman dan damai.
Kenapa judul di atas bunyinya kayak gituh?
Ada yang bisa tebak?
Hujan dan terik, itu kata yang paling menyebalkan yang kadang tanpa sadar saya masih sering mengatakannya, bukti ketidak syukuran manusia atas keadaan. Pasti kalian pernah denger kata , “ya Allah kenapa panas banget sih ?” Atau “ya Allah kenapa hujan terus sih? “ 
Jadi kalian tuh sebenerny maunya apa? Hujan atau terik sih?.
  (gambar diambil dari memegenerator.net)
jangan sampai karena banyak maunya, Allah malah turunin hujan meteor loh ya.


Ayo sama-sama belajar bagaimana cara bersyukur, setiap ingin mengeluh katakan pada diri kita sendiri bahwa itu tidak sepenuhnya buruk untuk kita.
Setiap panas matahari membakar tubuhmu katakan pada dirimu, terimakasih ya Allah matahari masih bersinar hari ini dan aku tahu teriknya matahari ini tidak sebanding dengan panasnya api neraka.
Setiap hujan membasahi bumi katakan pada dirimu, terimakasih ya Allah masih kau turunkan hujan hari ini, masih kau basahi bumi ini dan kau sirami tanaman-tanaman yang merindukan air dari langit.
Gampang kan. Jangan ngeluh lah, apa yang Allah kasih itu udah yang paling baik buat kita. Untung aja Allah masih kasih kita oksigen, gimana kalau oksigen juga diambil, matilah kita. Syukuri semua, dagangan sepi syukuri, sakit syukuri, sedih syukuri, dimarain dosen syukuri. Apapun yang membuat kita sakit di dunia ini, meringankan hukuman kita di akhirat nanti, setidaknya nyicil dikit lah.
Rumus  “dari pada” sering saya pakai ketika saya bersyukur.
Apaaan tuh? Nih dia maksud saya.
Hari ini penghasilan saya cuman 20 ribu, dari pada 10 ribu.
Tadi saya  ditabrak becak, dari pada ditabrak mobil.
Tapi tangan saya luka, mending tangan doang dari pada kepala sama kaki, kan ngeri.
Saya sempet pingsan loh tadi, dari pada mati, mending pingsan, belum tobat kan situ hehehe.
Jadi gitu tuh selalu bersyukur, karena apapun yang kamu dapatkan apapun yang kamu sedihkan , masih ada yang lebih parah dibanding kita.
Masih sulitkah bersukur bagi temen-temen?
Sebenarnya setiap detik pun harusnya kita sukuri, bangun dari tidur bersyukur karena Allah masih mempercayakan satu ruh buat kita, makanan tinggal makan diatas meja, mandi tinggal ke kamar mandi gak perlu ke sungai dulu air sudah banyak, setiap oksigen yang kita hirup, setiap suara yang keluar dari mulut kita, setiap kata yang bisa kita dengar, setiap hal yang masih bisa kita lihat, setiap langkah kakimu, setiap rasa yang bisa kau kecap, setiap tanganmu melakukan sesuatu, setiap air mata yang masih bisa menetes, setiap senyuman yang masih bisa kau sunggingkan, untuk  setiap-setiap lainnya yang terlalu panjang untuk saya jelaskan disini. 
Bahkan saking pentingnya rasa syukur Al-Quran pun membahasnya dalam surat Ar-Rahman.  Satu kalimat yang berulang ulang dikatakan dalam surat tersebut “nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?” saking banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada kita, tidak ada salahnya kita hanya mengucapkan satu kata sebagai wujud syukur kita kepada-Nya. Satu kata “Alhamdulillah”.
Sudahkah kita mengucapkannya hari ini?
Jadi hujan ataukah terik?
Tak usah kita ributkan lagi soal hujan ataupun terik, karena itu semua adalah  nikmat.
Ucapkan dalam hati kita hujan ataupun terik saya mensyukurinya ya Allah.
Azmi mensyukurinya ya Allah.

Always positive guys,,
Love yaa in the name of Allah.

Hari ke-5
Karya ke-5
Syukur untuk #30DWC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar