Kamis, 19 November 2015

Banyak Belajar Mumpung Masih Muda

Banyak Belajar Mumpung Masih Muda

Dulu saya paling anti jika disuruh belajar. Saya belajar dengan terpaksa. Akan sangat terpaksa sekali, jika saya harus belajar sesuatu yang tidak ingin saya pelajari. Selama 12 tahun saya menjalaninya pada masa pendidikan formal dan saya sama sekali tidak menikmatinya. Matematika, biologi, fisika, kima, apapun yang ada sangkut pautnya dengan menghitung dan menghafal saya tidak pernah suka. Kecuali pelajaran bahasa. saya suka mempelajari bahasa. Apapun bahasanya saya suka. Mulai dari Inggris, Jerman, Arab dan Mandarin, saya suka semuanya. Mungkin mengingat mimpi saya mengelilingi dunia.

Saya memutuskan untuk rajin belajar pada saat saya kuliah. Belajar tidak harus matematika atau hal-hal yang rumit kan? Saya memutuskan untuk belajar apapun yang saya sukai. Saya belajar banyak tentang bahasa, saya belajar ilmu komunikasi, saya belajar menulis, saya belajar menjadi ahli kopi, saya belajar menjadi excutife chef yang baik, saya belajar ilmu kepemimpinan, saya belajar menjadi pebisnis, saya belajar berbagai macam olahraga seperti berenang, snorkling maupun diving, saya belajar memanah, saya belajar agama, saya belajar menjadi planner yang baik. Belajar bisa jadi hal yang menyenangkan bagi kita. Apalagi ketika kita tahu apa yang harus kita pelajari, ketika kita tahu apa yang penting buat kita. Bahkan saya pribadi juga sudah memulai mempelajari subyek yang paling saya benci dulu yaitu matematika, khususnya matematika bisnis. Meski banyak yang sulit tapi saya  menikmatinya.

Banyak yang mesti saya korbankan untuk belajar, seperti waktu, materi, dan mental. Tapi pengorbanan itu tidaklah sia-sia, karena manusia yang dihasilkan dari banyaknya belajar, akan menjadi manusia yang punya kualitas baik dan mampu bermanfaat bagi sesamanya. Manusia diciptakan dengan akalnya, maka manfaat kan dengan baik. Bodoh itu pilihan, pilihan yang salah. Manusia punya rasa ingin tahu yang tinggi, tapi terkadang ada yang mau mencari tahu hingga mendapatkan jawaban, namun ada yang membiarkan rasa ingin tahunya hilang, karena rasa malasnya lebih besar dari rasa ingin tahunya.

Mumpung masih muda nih, hayo kita belajar bareng-bareng, belajar yang banyak, belajar dari hobimu, belajar dari kesukaanmu, belajar hingga ahli, belajar tanpa kenal lelah, belajar tiada henti. Jangan biarkan orang-orang memandang kita bodoh dan tidak berilmu,  jangan sia-siakan akal yang Allah berikan secara gratis dan Cuma-Cuma.

“Allah cipatakan akal bukan untuk pajangan, tapi untuk digunakan sebaik mungkin”.

Jangan menunggu tua dan menyesal, mengapa saya tidak belajar dari dulu. Itu pernyataan yang sering saya dengar, dan saya tidak mau menyesal, karena waktu tidak akan pernah berputa r kembali.

Tidak ada alasan untuk tidak belajar.

Always positve guys,

Love yaa in the name of Allah

Karya ke 27

Jadi pintar #30DWC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar