Jumat, 13 November 2015

Menangislah Jika Itu Perlu

Menangislah Jika Itu Perlu

Saya sering melihat orang mencoba menahan tangis mereka demi terlihat kuat. Boleh sih seperti itu, karena itu wujud penguatan diri, tapi akan selalu ada tempat dimana menangis itu diperbolehkan tanpa perlu takut kita terlihat lemah ataupun putus asa. Menangis itu wujud emosi, tidak ada yang salah dengan hal itu, saya pribadipun orang yang suka menangis, di tempat yang tepat pastinya. Saya merasa menangis itu sedikit membuat saya lega, saya seperti melepas sedikit tekanan dan masalah hati, jadi tidak ada salahnya menangis, menagislah jika itu perlu.

Saya pernah melihat ayah saya menangis, dimata saya beliau begitu kuat, dan selalu berusaha terlihat hebat didepan anak-anaknya. Saya terkejut saat melihatnya menangis setelah melepas adik saya pergi ke perantauan. Beliau tidak menangis didepan anaknya, dia tidak mau terlihat lemah, selain itu dia akan membuat hati anaknya terganggu jika melihatnya menangis. Dia menangis saat berdoa selepas solat. Saya tidak melihat air matanya secara langsung, tapi suara isakan dari beliau bisa mewakilkan emosi mendalamnya saat itu.

Saya juga pernah melihat seorang sahabat. Sebelumnya saya yang tidak pernah melihatnya menangis, hingga suatu ketika dia tertunduk, matanya merah, kantung matanya bengkak, air matanya menetes. Setelah saya tanya masalahnya apa, ternyata dia menangis hanya karena ada seorang lelaki tua yang sedang marah karena kesalahannya. Lelaki tua lemah itu ternyata ayahnya. Dia hanya bisa menghadapi lelaki tua lemah itu dengan diam. padahal jika dia mau, dia bisa mendebatnya bahkan lebih dari itu, dia bisa melakukan apapun dengan tubuh kuatnya, tapi cinta pada ayahnya yang membuat air mata itu jatuh. Kesalahan yang telah dia buat pada ayahnya, membuat dia begitu menyesal.  

Sungguh menangis Itu diperbolehkan, bahkan bisa membantu kita mengurangi beban dalam hidup, yang jadi masalah adalah ketika kita menyimpannya sendiri, dan akan menjadi bom waktu buat kita sendiri. Berhenti berlaga sok kuat. Menangislah selama kita tak mampu menahannya.

Eits, Menangis memang diperbolehkan namun bukan berarti menangis merupakan jalan keluar. Setelah semua emosi kita keluarkan, lanjutkanlah hidup dengan lebih baik. Menangis hanyalah ekspresi yang perlu kita ungkapkan. Biarlah tangisan kesedihan itu berganti dengan tangisan haru dan bahagia.

Tangisan sedih sang ayah saat melepas anaknya ke perantauan tadi akan berganti dengan tangisan bahagia ketika anaknya kembali dari perantauan dengan kesuksesan ditangannya.

Anak muda yang menangis sedih karena berbuat kesalahan pada ayahnya yang tua tadi akan berganti dengan tangisan haru,  karena dia tahu betapa ternyata dia sangat mencintai ayahnya dan enggan membuat kesalahan yang sama pada ayahnya.

 

Tidak perlu malu menangis.

kita bukan cengeng, tapi karena kita manusia yang memiliki emosi.

Salah satunya dalam bentuk tangisan.

 

Always positive guys

Love yaa in the name of Allah

Hari ke 21

Karya ke 21

Dont be shy, when you cry #30DWC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar